Posted by Ertus on 28 Februari 2021 in Kategori | Kegiatan Mahasiswa
Panitia Pekan Ilmiah dan Seni Mahasiswa
(PISMA V) Universitas katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang menyelenggarakan
Webinar dengan tema: "Eksistensi Mahasiswa
sebagai Agen Intelektual dalam Menyikapi Krisis Global". Webinar ini
dilaksanakan hari ini, Sabtu, 27/02/2021 pada pukul 10.45 WITA sampai 13.15
WITA via Zoom dan live streaming akun youTube Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Para peserta webinar sedang mengikuti penjelasan materi
Ada
dua orang narasumber yang disiapkan oleh panitia dalam webinar ini yakni P.
Gregor Neonbasu, SVD, PhD (Antropolog-Dosen FISIP Unwira) dan Ms. Elisabet A.
Werang, MAppLing (Dosen Bahasa Inggris FKIP Unwira).
Narasumber
pertama P. Gregor Neonbasu, SVD, PhD membawakan makalah dengan judul “Manusia
Kontemporer dan Krisis-Krisisnya”. Ia menguraikan secara jelas tentang manusia
kontemporer dari sudut pandang antropologis. Beberapa poin penting yang ia
uraikan dalam penjelasannya antara lain hal fundamental dalam hidup manusia,
pengalaman manusia berkaitan dengan nilai dan krisis-krisis, posisi kini atau
seberapa jauh kita menghadapi manusia kontemporer yang sudah “diborgol” dengan krisis-krisis.
P. Gregor Neonbasu, SVD, PhD sedang membawakan materi
Selanjutnya
narasumber kedua Ms. Elisabet A. Werang, MAppLing membawakan makalah dengan
judul "Pendidikan Karakter di Era 4.0 sebagai Kompas menghadapi krisis
global”. Dalam makalahnya itu ia berusaha untuk menjelaskan dan menyajikan cara
atau upaya untuk melawan disinformasi dan misinformasi. Seluruh penjelasannya
berusaha menjawabi beberapa pertanyaan antara lain; apa itu pendidikan karakter
era 4.0, krisis global: disinformasi dan misinformasi, perlukan kita peduli,
dan apa yang harus dilakukan.
Ms. Elisabet A. Werang, MAppLing sedang membawakan materi
Satu
hal menarik yang dibuat dalam pemaparan makalahnya itu yakni ia menyebarkan
kuesioner dengan 3 pertanyaan sederhana untuk mengetahui pemahaman peserta
tentang sebuah informasi yang diterima. Kuesioner itu dibagi dalam bentuk link
yang dapat diisi oleh semua peserta. Peserta sangat antusias untuk mengikuti
dan mengisi kuesioner itu dan beberapa menit setelah itu ia langsung
menunjukkan statistik jawaban dari semua peserta. Lebih dari pada itu ia juga
mampu membuktikan dan menjukkan kebenaran dari pertanyaan-pertanyaan
kuesionernya itu yang menggambarkan fenomena disinformasi dan misinformasi yang
dialami para peserta. Tekniknya ini justru membuat para peserta webinar sangat
antusias untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam sesi tanya-jawab.
Ketika dimintai keterangan pada Minggu,
28 Februari 2021, Ketua Panitia PISMA V UNWIRA, Primus Jaya Jehane menyampaikan
bahwa jumlah peserta yang mengikuti webinar ini cukup banyak baik melalui Zoom maupun melalui live streaming youTube. “Peserta yg hadir dalam webinar ini berjumlah
120 orang yg ada di Zoom dan dan yang
ikut live youTube juga cukup banyak.
Peserta yang terlibat dalam webinar ini adalah civitas akademika UNWIRA, Perguruan
Tinggi se-NTT dan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia”, ujarnya melalui
pesan WhatsApp.
Mewakili panitia, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang terlibat dan mengharapkan agar kegiatan itu bermanfaat. “Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang terlibat dalam webinar ini. Panitia berharap semoga materi yang diberikan oleh kedua dosen dari UNWIRA ini dapat memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat. ***Fr. Ertus –S***