Posted by Ertus on 13 Februari 2021 in Kategori | INFO KAMPUS
Sebagai
lanjutan dari kegiatan Kuliah Umum sebelumnya tentang persiapan pelaksanaan
kurikulum pembelajaran di Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA), maka
sejak tanggal 10 sampai 11 Februari 2021 diadakan Lokakarya kurikulum Merdeka
Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Tema
yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah “Membangun Kurikulum Merdeka
Belajar untuk Menjawab Tantangan Perubahan di Era Teknologi 4.0 dan Era Society
5.0”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Inovasi dan Teknologi
Pembelajaran (PITP) UNWIRA
dan dilakukan secara
virtual melalui aplikasi zoom unlimited.
Para peserta lokakarya sedang mendengarkan pemaparan materi dari narasumber
/foto screenshoot zoom lokakarya UNWIRA
Ketika
dimintai keterangan pada hari Jumat, 12 Februari 2021, Kepala PITP, Dr. Samuel
Igo Leton, M.Pd menyampaikan bahwa pada kegiatan itu, narasumber yang disiapkan
sebanyak 5 orang, antara
lain;
1.
Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus
Merdeka di Universitas Katolik Widya Mandira di Era Industri 4.0 dan 5.0
(Pemateri: Dr. Ir. Yoseph M. Laynurak, M.Si – Wakil Rektor 1 dan Dosen Prodi
Biologi – FMIPA – UNWIRA).
2.
Desain Kurikulum Merdeka Belajar
(Pemateri: Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd – Kepala PITP dan Dosen Prodi Pendidikan
Matematika – FKIP – UNWIRA).
3.
Model Pembelajaran Alternatif Merdeka
Belajar:
a)
Materi Magang (Pemateri : Priscilla
M.A. Hornay, Ph.D)
b)
Materi Asistensi (Pemateri : Priscilla
M.A. Hornay, Ph.D)
c)
Materi Wirausaha (Pemateri : Dr.
Isabel Coryunitha Panis, M.Pd)
d)
Materi Pertukaran Mahasiswa ( Pemateri
: Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd)
e)
Materi Riset dan PKM (Pemateri : Dr.
Maksimus M. Taek, M.Si)
f)
Materi Membangun Desa (Pemateri : Dr.
Maksimus M. Taek, S.Pd., M.Si)
g)
Materi Studi Independen (Pemateri :
Dr. Ir. Yoseph M. Laynurak, M.Si)
h)
Materi Proyek Kemanusiaan (Pemateri :
Dr. Isabel Coryunitha Panis, M.Pd)
Lebih
lanjut ia menambahkan bahwa peserta
kegiatan Kuliah
Umum dan Lokakarya kurikulum ini berasal dari 21 Program Studi yang tersebar di seluruh Fakultas pada jenjang S1 maupun S2 di UNWIRA, serta
melibatkan seluruh pejabat struktural mulai dari tingkat Universitas, Fakultas
sampai dengan Program
Studi di UNWIRA.
Dr. Ir. Yoseph M.
Laynurak, M.Si, Wakil Rektor I UNWIRA Bidang Akademik dalam hasil wawancara
yang kami terima pada tanggal 12 Februari 2021 mengatakan bahwa Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) sesungguhnya adalah sebuah kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (MENDKBUD)
untuk memberikan kebebasan dalam menjalankan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) selama
3 semester. Dalam jangka waktu 3 semester itu, 1 semester dilaksanakan di luar
Prodi dalam kampus dengan jumlah SKS sebanyak 20. Sementara itu, 2 semester
lainnya dilaksanakan di luar Prodi dan di luar kampus dengan jumlah SKS
sebanyak 40 dengan 20 SKS untuk setiap semesternya. Pelaksanaan kurikulum itu
di UNWIRA tetap akan berjalan sesuai kurikulum KPT dari masing-masing Prodi
dengan berbagai model merdeka belajar (kurang lebih ada 8 model) sesuai
rancangan Prodi dan kesiapan mahasiswa dalam menjalankannya. Hal itu berarti
bahwa pilihan dari salah satu model adalah menjadi kemerdekaan setiap mahasiswa
setelah menempuh kurang lebih 80 SKS di Prodinya. Menurutnya dengan demikian
pelaksanaan MBKM UNWIRA akan tetap relevan untuk membangun generasi unggul
lewat berbagai pengalaman belajar untuk masa-masa yang akan datang.
Lebih
lanjut ia menegaskan bahwa Prodi berhak mendesain kurikulum itu sesuai
perkembangan IPTEK karena kurikulumnya tidak berubah melainkan pendekatannya
yang berubah. “Jadi bukan kurikulum yang berubah tetapi pendekatan belajarnya
yang dilakukan dengan konsep MBKM. Prodi tetap berhak mendesain kurikulum
sesuai perkembangan IPTEK dan signal pasar dengan berorientasi pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan memberikan jaminan kepada masyarakat
sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI) berdasarkan Permemristekdikti
No. 3 tahun 2020,” tegas dosen FMIPA UNWIRA itu.
Wakil Rektor 1 UNWIRA Bidang Akademik itu kemudian berbicara mengenai
harapannya ke depan berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum ini. “Harapan
ke depan UNWIRA akan semakin kuat dalam mengembangkan jejaring pendidikan dan
dunia usaha sehingga pelaksanaan KPT dengan pendekatan MBKM ini dapat memberi
manfaat bagi mahasiswa serta mampu menjawab indikator kinerja utama Perguruan Tinggi
yang ditetapkan oleh Dikti. UNWIRA akan berubah menjadi Universitas modern yang
terbuka dengan dosen dan Tendik yang berkualitas didukung oleh sarpras yang
memadai sehingga akan turut memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia
emas menuju Indonesia jaya di Tahun 2045”, pungkasnya.